Selasa, 16 September 2008

Sari Roti pakai SAP

Senin, 04-06-2007 19:27:02 oleh: Deriz

Produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo (NIC) meningkatkan kinerja operasional bisnisnya dengan menerapkan metode, teknologi dan proses bisnis khusus untuk industri CPG (Consumer Packaged Goods) yang tergabung dalam paket SAP Best Practices.

Setelah menerapkan paket khusus itu, produsen 'Sari Roti' dan 'Boti' tersebut antara lain bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan sistem informasi, menyederhanakan dan mengintegrasikan proses bisnis, serta memperbaiki proses pengambilan keputusan bisnis.

Alex Honki, Project Manager PT Nippon Indosari Corpindo, menjelaskan proyek penerapan SAP Best Practices tersebut berawal dari upaya menggulirkan perubahan pada semua aspek bisnis sesuai visi, misi, target, strategi dan nilai-nilai perusahaan.

"Pada saat itu kami seperti berada di 'comfort zone' dan perlu menjalankan perubahan, termasuk dalam hal sistem teknologi informasi," katanya dalam salah satu sesi SAP Summit 2007 hari ini.

Visi dan misi NIC adalah menjadi bakeri terbesar dan paling menguntungkan di Indonesia dalam hal produksi dan distribusi, dengan membuat produk yang berkualitas tinggi, sehat, higienis dan halal sekaligus terjangkau bagi kebanyakan konsumen di Tanah Air.

Dari sisi sistem teknologi informasi, NIC menghadapi persoalan dari proses bisnis yang tidak terintegrasi, memiliki banyak database sementara transaksi pada umumnya masih dijalankan secara manual, melalui program sendiri-sendiri.

NIC memilih mengikuti SAP Best Practices karena dinilai mampu mempercepat proses perubahan tersebut. Kelengkapan praktik terbaik di industri, manfaat langsung dari implementasi, total biaya kepemilikan dan tingkat pengembalian investasi serta risiko yang rendah juga menhadi pertimbangan perusahaan tersebut.

SAP Best Practices yang digunakan NIC adalah FastCPG yang dirancang khusus untuk industri CPG. Paket ini merupakan pondasi untuk menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan konfigurasi standar namun masih menyisakan cukup ruang untuk penyesuaian khusus.

Salah satu kemampuan FastCPG yang terkait erat dengan operasional adalah menyediakan peta aliran proses bisnis sehingga memudahkan integrasi. FastCPG juga memuat berbagai macam skenario bisnis dan mampu menangani proses peralihan data dari sistem sebelumnya.

Proyek penerapan FastCPG di NIC dilakukan PT Metrodata Electronics Tbk selama lima bulan ditambah satu bulan untuk dukungan, dimulai pada 31 Juli 2006 dan beroperasi secara penuh pada 2 Januari 2007.

Manfaat bisnis dari penerapan FastCPG tersebut adalah proses bisnis yang terintegrasi, pengelolaan sistem teknologi informasi yang lebih mudah, pengawasan proses yang lebih baik, mengurangi pekerjaan administrasi, dan mengurangi SDM rata-rata 1,86% secara keseluruhan.

"Bahkan ada satu divisi yang bisa mengurangi SDM hingga 23%. Manfaat lain adalah karyawan di tingkat supervisor bisa lebih fokus pada kegiatan analisa ketimbang menangani administrasi dan transaksi," kata Alex

Sumber: www.bisnis.com

Tidak ada komentar: