Cepat, akurat dan efisien. Itu lah manfaat yang dirasakan PT Nippon Indosari Corpindo dari implementasi SAP FastCPG
Sari Roti. Merek ini mungkin sudah sangat akrab di telinga Anda. Dan mungkin juga, bersama secangkir kopi atau teh, merek tersebut lah yang sering kali menemani sarapan pagi Anda.
Berbagai jenis varian Sari Roti memang begitu mudah di dapatkan. Dari hipermarket hingga warung kelontong menjual produk PT Nippon Indosari Corpindo (NIC) ini yang telah berdiri sejak September 1996. Tapi, tahu kah Anda bahwa proses dibalik hadirnya roti empuk nan lezat di meja makan Anda tersebut tergolong cukup rumit. “Roti merupakan produk yang life cycle nya sangat pendek,” ungkap Yusuf Hady, General Manager NIC.
Dengan karateristik produk yang seperti itu, maka kecepatan mutlak dibutuhkan oleh NIC. Termasuk juga dalam hal pengadaan bahan baku, produksi, sampai distribusi. “Karena itu kami membutuhkan informasi yang cepat (real time) dan akurat untuk meningkatkan manajemen supply chain, meningkatkan perencanaan produksi sehingga meminimalkan barang kembali, serta meminimalkan sisa proses produksi. Apalagi kami berproduksi 24 jam, 7 hari seminggu dan libur produksi setahun paling satu hari,” ujar Yusuf. “IT menjadi salah satu sarana yang bisa menjembatani kebutuhan tersebut,” tambahnya.
Untuk itu, sejak 1 Juni 2006, perusahaan yang juga memproduksi roti dengan merek Boti ini mulai mengimplementasikan SAP FastCPG, solusi berbasis Best Practice mySAP All-In-One yang khusus dikembangkan METRODATA untuk industri Consumer Product Goods termasuk makanan dan minuman. Dengan SAP FastCPG maka waktu implementasi akan lebih pendek, sehingga biaya keseluruhan dapat dihemat. Alex Honki, Project Manager NIC, menjelaskan, selain karena brand SAP sudah sangat dikenal, alasan NIC memilih SAP FastCPG karena dinilai mampu mempercepat proses perubahan yang tengah digulirkan oleh perusahaannya. “Lagi pula, sudah banyak perusahaan manufaktur yang menggunakan solusi SAP,” ujarnya.
Yusuf menambahkan, selama ini, NIC yang memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Bekasi, dan di Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur ini, menghadapi persoalan dari proses bisnis yang tidak terintegrasi, transaksi pada umumnya masih dijalankan secara manual (paper bassed), masing-masing bagian memiliki sistem sendiri-sendiri sehingga ada banyak database. Duplikasi data, kesalahan input data, serta proses konsolidasi data menjadi tantangan besar. “Dengan implementasi ini semua proses tersebut menjadi terintegrasi dengan satu database dan dapat memberikan informasi yang lebih cepat serta akurat,” ujarnya.
Dalam proses implementasinya, NIC dibantu oleh METRODATA. Alex mengatakan, alasan NIC memilih METRODATA sebagai partner implementasi adalah karena NIC banyak mendapat informasi tentang pengalaman perusahaan ini yang telah sukses melakukan implementasi SAP di berbagai perusahaan, serta kemampuan konsultan dan project manager yang dimiliki METRODATA tidak perlu diragukan lagi. Alex menyebutkan bahwa sebelum memilih METRODATA, NIC juga melakukan beauty contest terhadap beberapa perusahaan implementasi SAP lainnya.
Sejak 1 Januari 2007 lalu, solusi SAP FastCPG telah beroperasi secara penuh (go live) di perusahaan ini. Saat ini, modul yang digunakan oleh perusahaan ini meliputi modul-modul ini, seperti Sales and Distribution, Material Managemen, Finance, Production Planing serta Controling. Walau mengaku terlalu dini untuk menyajikan manfaat dalam angka, namun Yusuf merasa puas dari hasil implementasi yang sudah mereka rasakan. Dia mengatakan, saat ini hampir semua proses bisnis yang ada sudah terintegrasi, supply chain berjalan dengan baik, dan yang paling penting adalah manajemen dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat. “Sangat membantu, khususnya dalam pembuatan rencana produksi dan juga sales serta pengukuran Key Performance Indicator,” ungkapnya.
Selain itu, manfaat lain yang dirasakan oleh NIC adalah berkurangnya pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya administratif, sehingga karyawan juga dapat bekerja dengan lebih efisien, order pun telah bisa dilayani online melalui aplikasi web. “Karyawan di tingkat supervisor bisa lebih fokus pada kegiatan analisa ketimbang menangani administrasi dan transaksi," ungkap Alex. Dia menyebutkan, NIC mampu menghemat jumlah SDM nya hingga 1,86% secara keseluruhan.
Selasa, 16 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar